Sabtu, 01 April 2017

Psikologi Pendidikan: Perangkat untuk mengajar Secara Efektif.



(Resume 1)
Selayang Pandang Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Pengajaran merupakan proses pendidikan yang sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan serta dirancang untuk mempermudah belajar. Sedangakan, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Latar Belakang Historis
Ada tiga perintis terkemuka yang muncul di awal sejarah psikologi pendidikan.
1.        William James (1842-1910)
·           Mendiskusikan aplikasi psikologi untuk mendidik anak.
·           Mengatakan bahwa eksperimen psikolgi di laboratorium sering kali tidak bisa menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar anak secara efektif.
·           Menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas.
·           Merekomendasikan tentang mulainya mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak.
2.        John Dewey (1859-1952)
·           Penggerak untuk mengaplikasikan psikologi di tingkat praktis.
·           Pembangun laboratorium psikologi pendidikan pertama di AS, di Universitas Chicago, pada tahun 1894.
·           Mengemukakan pandangan tentang tentang anak sebagai pembelajar aktif (active learner).
·           Mengemukakan ide bahwa pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
·           Mengemukakan gagasan bahwa semua anak berhak mendapat pendidikan yang selayaknya.
3.        E. L. Thorndike (1874-1949)
·           Memberi banyak perhatian pada penilaian dan pengukuran serta perbaikan dasar-dasar belajar secara ilmiah.
·           Berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak.
·           Sangat ahli dalam melakukan studi belajar dan mengajar secara ilmiah.
·           Mengajukan gagasan bahwa psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran.
Mengajar: Antara Seni dan Ilmu Pengetahuan
Baik sains maupun seni dan pengalaman keahlian mengajar berperan penting bagi keberhasilan seorang pendidik. Bidang psikologi pendidikan banyak mengambil sumber dari teori dan riset psikologi yang lebih luas, seperti teori Jean Piaget dan Lev Vygotsky. Kita akan melihat bahwa kedua teori itu banyak mengandung aplikasi yang bisa menjadi pedoman untuk mengajar. Ahli psikologi pendidikan mengakui bahwa mengajar terkadang harus mengabaikan saran-saran ilmiah, tetapi menggunakan improvisasi dan spontanitas.
Sebagai sebuah ilmu, tujuan psikologi pendidikan adalah memberi kita pengetahuan riset yang dapat secara efektif diaplikasikan untuk situasi mengajar. Tetapi, pengajaran yang kita lakukan tetap merupakan sebuah seni mengajar.
Cara Mengajar yang Efektif
Mengajar adalah hal yang kompleks dan murid-murid itu bervariasi, maka tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif untuk semua hal. Guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi, dan harus bisa mengaplikasikannya secara fleksibel. Dua hal utama yang dibutuhkan yaitu: (1) pengetahuan dan keahlian professional, dan (2) komitmen dan motivasi.
1.        Pengetahuan dan Keahlian Profesional
Guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian atau keterampilan mengajar yang baik, memiliki strategi pengajaran yang baik dan didukung oleh metode penetapan tujuan, rancangan pengajaran, dan manajemen kelas.
·           Penguasaan Materi Pelajaran (Harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami serta menguasai materi.)
·           Strategi Pengajaran (Harus mendorong anak untuk mengeksplorasi dunia mereka, menemukan pengetahuan, merenung, dan berpikir secara kritis.)
·           Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan Instruksional (Harus menentukan tujuan pengajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan.)
·           Keahlian Manajemen Kelas (Mampu menjaga kelas tetap aktif bersama, mengorientasikan kelas ke tugas-tugas, serta membangun dan mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif.)
·           Keahlian Motivasional (Punya strategi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar.)
·           Keahlian Komunikasi (Keahlian dalam berbicara, mendengar, mengatasi hambatan komunikasi verbal, memahami komunikasi nonverbal murid, dan mampu memecahkan konflik secara konstruktif.)
·           Belajar Secara Efektif dengan Murid dari Latar Belakang Kultural yang Berlainan (Harus mengetahui dan memahami anak dengan latar belakang kultural yang berbeda-beda, sensitif terhadap kebutuhan murid, dan mendorong murid untuk menjalin hubungan positif dengan murid berlatar belakang kultural yang berbeda.)
·           Keahlian Teknologi (Mengembangkan keahlian teknologi dan mengintegrasikan komputer ke dalam proses belajar di kelas.)
2.        Komitmen dan Motivasi

Menjadi guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi. Komitmen dan motivasi dapat membantu guru yang efektif untuk melewati masa-masa yang sulit dan melelahkan dalam mengajar. Guru yang efektif juga punya kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka dan tidak akan membiarkan emosi negatif melunturkan motivasi mereka.


0 komentar:

Posting Komentar