Sabtu, 01 April 2017

Motivasi, Pengajaran, dan Pembelajaran



(Resume 2)
Mengeksplorasi Motivasi
Motivasi:
ü  Proses memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku, yang artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.
ü  Komponen utama dari prinsip psikologi learner-center.
ü  Aspek penting dari pengajaran dan pembelajaran.
Perspektif tentang Motivasi
1.        Perspektif Behavioral
·      Menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid.
·      Insentif (Peristiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku murid.)
·      Contoh insentif adalah memberikan indikasi tentang kualitas pekerjaan murid, tanda bintang atau pujian jika mereka menyelesaikan tugas dengan baik, memamerkan karya mereka, memberi sertifikat prestasi, memberi kehormatan, mengumumkan prestasi mereka, dan lain-lain.
2.        Perspektif Humanistis
·      Menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan memilih nasib mereka, dan kualitas positif (seperti peka terhadap orang lain).
·      Memandang motivasi murid sebagai konsekuensi dari insentif eksternal.
·      Berkaitan erat dengan pandangan Abraham Maslow tentang Hierarki Kebutuhan bahwa kebutuhan individual harus dipuaskan dalam urutan:
Ø  Fisiologis: lapar, haus, dan tidur.
Ø  Keamanan (safety): bertahan hidup, seperti perlindungan dari perang dan kejahatan.
Ø  Cinta dan rasa memiliki: keamanan, kasih sayang, dan perhatian dari orang lain.
Ø  Harga diri: menghargai diri sendiri.
Ø  Aktualisasi diri: realisasi potensi diri.
·      Aktualisasi diri merupakan motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh sebagai manusia.
·      Menurut Maslow,  aktualisasi diri dimungkinkan hanya setelah kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi.
3.        Perspektif Kognitif
·      Menekankan pada pemikiran murid yang akan memandu motivasi mereka.
·      Muncul minat yang berfokus kepada ide-ide seperti motivasi untuk mencapai sesuatu, atribusi mereka, dan keyakinan mereka bahwa mereka dapat mengontrol lingkungan mereka secara efektif.
·      Menekankan juga pada arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan.
·      Berpendapat bahwa tekanan eksternal seharusnya tidak dilebih-lebihkan.
·      Merekomendasikan agar murid diberi lebih banyak kesempatan dan tanggung jawab untuk mengontrol hasil prestasi mereka sendiri.
·      R.W. White (1959) mengusukan konsep motivasi kompetensi atau ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka, dan memproses informasi secara efisien.
4.        Perspektif Sosial
·      Menekankan pada motivasi untuk menjalin hubungan dengan orang lain.
·      Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman.
·      Membutuhkan pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab.
·      Kebutuhan afiliasi tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat, ketertarikan mereka dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru.
Motivasi untuk Meraih Sesuatu
1)        Motivasi Ekstrinsik
·           Melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain atau dengan kata lain adalah cara untuk mencapai tujuan.
·           Arti penting dalam motivasi ekstrinsik dalam prestasi ini lebih ditekankan oleh perspektif behavioral.
·           Sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti pemberian imbalan dan hukuman.
·           Contoh motivasi ekstrinsik adalah murid mungkin belajar keras menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik, atau murid yang belajar keras untuk menghasilkan sebuah karya yang bagus karena menginginkan hasil karyanya diumumkan oleh guru.
2)        Motivasi Intrinsik
·           Merupakan motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri atau tujuan itu sendiri.
·           Arti penting dari motivasi intrinsik dalam prestasi lebih ditekankan oleh pendekatan kognitif dan humanistis.
·           Contohnya adalah murid yang senang membersihkan ruang kelasnya karena dia senang melihat tempat belajarnya bersih dan rapi, atau murid yang belajar lebih keras ketika menghadapi ujian karena dia senang dengan dengan mata pelajaran yang akan diujikan nantinya.
Ada dua jenis motivasi intrinsic, yaitu (1) motivasi intrinsik dari determinasi diri dan pilihan personal dan (2) motivasi intrinsic dari pengalaman optimal.
(1)   Determinasi Diri dan Pilihan Personal
·      Murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri, bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal.
·      Murid juga didorong untuk mengambil tanggung jawab personal atas tindakan mereka, termasuk mencapai tujuan yang telah mereka tentukan sendiri.
(2)   Pengalaman Optimal
·      Berupa perasaan senang dan bahagia yang besar.

·      Kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas.

0 komentar:

Posting Komentar